Arapaima, atau yang biasa disebut oleh orang Basil dengan Pirarucu, dapat mencapai panjang lebih dari 2 m (6,6 kaki), dalam beberapa kasus yang tidak umum bahkan lebih dari 2,5 m (8,2 kaki) dan lebih dari 100 kg (220 lbs). Panjang maksimum yang sering dikutip adalah 4,5 m (14,8 ft). Berasal dari informasi pihak kedua pada paruh pertama abad kesembilan belas, namun tidak ada konfirmasi untuk hal ini. Berat maksimum dikutip untuk spesies ini adalah 200 kg (440 lbs). Arapaima merupakan salah satu ikan yang paling dicari setelah jenis ikan konsumsi di Amerika Selatan, sering ditangkap terutama oleh jaring tangan untuk kemudian diekspor. Selain itu penangkapan dengan menggunakan tombak untuk konsumsi lokal, oleh penduduk setempat. Akibatnya, arapaima besar lebih dari 2 m jarang ditemukan di alam liar saat ini.
Penangkapan untuk skala komersial dari arapaima telah
dilarang oleh pemerintah Brazil karena ancaman kepunahan. Memancing hanya
diperbolehkan di daerah terpencil tertentu dari lembah Amazon, dan harus
menangkap-dan-melepas kembali, atau penangkapan oleh orang-orang pribumi untuk
konsumsi. Karena arapaima dapat menghasilkan “steak ikan besar tanpa tulang”,
hal ini dianggap makanan yang lezat. Sekitar 7000 ton per tahun diambil
sepanjang 1918-1924, yaitu puncak penangkapan ikan Arapaima untuk skala
komersial. Permintaan yang tinggi untuk arapaima telah menyebabkan maraknya
peternakan ikan Arapaima yang dilakukan oleh “ribeirinhos” (panggilan mereka
yang tinggal di bantaran sungai oleh orang Brasil).
Makanan alami dari arapaima terdiri dari ikan, krustasea,
dan hewan kecil lainnya. Ikan ini menghirup langsung udara menggunakan organ
labirin yang kaya akan pembuluh darah. Hal ini sangat menguntungkan untuk
daerah yang minim oksigen di air, seperti yang sering ditemukan di Sungai
Amazon. Oleh karena itu, ikan ini mampu bertahan di oxbow lake dengan
oksigen terlarut serendah 0,5 ppm. Di lahan basah dearah Araguaia, yaitu salah
satu daerah yang paling penting untuk berlindungnya untuk spesies ini, arapaima
adalah predator puncak di danau tersebut, selama musim air menyusut dan ketika
danau terisolasi dari sungai. pada saat itu kadar oksigen turun ke level yang
lebih rendah, menyebabkan mangsanya menjadi lemah dan mudah diserang.
Karena rentang geografis dari daerah yang dihuni
arapaima, siklus hidup hewan ini sangat dipengaruhi oleh banjir musiman yang
terjadi. Para arapaima bertelur selama bulan-bulan ketika kedalaman air rendah
atau mulai meningkat. Mereka membangun sarang sekitar 50 cm dan lebar 15 cm,
biasanya di daerah yang dangkal dan berlumpur. Ketika air naik, saat itu
telur-telur akan menetas dan keturunannya memiliki masa yang baik untuk
berkembang dan tumbuh besar. Hal ini terjadi selama bulan Mei hingga Agustus.
Oleh karena itu, pemijahan yang terjadi setiap tahun bergantung kepada musim.
Arapaima jantan adalah termasuk dalam mouthbrooder, seperti umumnya
Osteoglossum, yang berarti anak-anak ikan yang baru menetas dilindungi dalam
mulutnya sampai mereka lebih dewasa. Arapaima betina membantu melindungi sang
jantan dan anak-anaknya, dengan melingkari mereka dan menghalangi setiap
ancaman yang datang.
Dalam bukunya The Whispering Land, naturalis
Gerald Durrell melaporkan bahwa ia pernah mendengar kisah di Argentina tentang
arapaima betina yang mensekresi zat putih dari kelenjar di kepalanya dan
anak-anak mereka makan dari substansi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar